Jumat, 31 Desember 2010

Aliran Feminisme dalam Majalah Wanita Cosmopolitan

Sebuah teks tidak pernah lepas dari ideologi dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu ideologi. Saat ini, para feminis memiliki akses yang luas terhadap media massa untuk mempromosikan transformasi feminisme. Hal ini didorong oleh kesadaran bahwa melalui media massa mereka dapat melakukan pencapaian tanpa menentang struktur fundamental atau elit penguasa.

Banyak majalah wanita yang dianggap mengusung nilai-nilai feminis pada saat ini. Yang terpopuler adalah majalah Cosmopolitan. Majalah bulanan wanita ini disebut sebagai tonggak lahirnya generasi baru perempuan yang mewarisi pencerahan feminisme. Sementara anggapan lain menuding majalah dengan oplah sebesar 139.000 eksemplar per bulannya ini sebagai majalah yang hanya menjual seksualitas perempuan. Ideologi feminis dalam majalah Cosmopolitan dianggap salah kaprah dalam merepresentasikan pembebasan perempuan.
Dengan demikian, analisis framing merupakan pendekatan sekaligus teori yang tepat dalam menganalisa permasalahan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan dalam framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Cosmopolitan membingkai feminisme dalam majalah Cosmopolitan Edisi Maret 2008.

Ruang lingkup penelitian ini ialah 5 buah artikel pada beberapa rubrik dalam majalah Cosmopolitan edisi Maret yang dipilih berdasarkan fokus penelitian yaitu wacana feminisme. Setelah melakukan pengumpulan dan pemilihan data berupa kliping judul yang dianggap paling representatif, analisis data dilakukan dengan analisis framing model Pan dan Kosicki dengan mengamati beberapa unsur yaitu judul headline, lead, latar informasi, kutipan sumber, pernyataan, penutup, kelengkapan berita (5W+1H), paragraf, proposisi, kalimat, hubungan antar kalimat, kata, idiom, gambar/foto dan grafik. Semua unsur ini dibagi ke dalam empat struktur besar yaitu yaitu struktur sintaktis, skrip, tematik, dan retoris.

Dari hasil analisis data, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam majalah Cosmopolitan menggunakan pendekatan 3 aliran feminisme yaitu feminisme radikal, liberal dan postmodern. Pandangan feminisme dengan tema yang mengangkat tentang bebarapa nasehat penting dalam berkarir dan artikel tentang betapa pentingnya seorang perempuan membekali diri. Pemikiran feminisme posmodernisme tampak pada tema-tema yang memaparkan feminitas perempuan dikaitkan dengan kekuatan dan kekuasaan perempuan. Sementara pemikiran feminisme radikal tampak dari tulisan Cosmopolitan yang dengan detail menceritakan kekuatan dan kehebatan wanita, dan mengekspos kekurangan pria. Pada salah satu artikel yang menyuguhkan tips-tips bersosialisasi dengan pria, Cosmopolitan bahkan memposisikan pria sebagai musuh perempuan. 

Berdasarkan penelitian diatas, dapat direkomendasikan pada media sebagai produsen, untuk selalu mengacu pada tanggung jawab etis dengan mengemas feminisme dalam teks media secara proporsional sebagai media pemberdayaan perempuan, bukan sarana untuk menumbuhkan prasangka dalam isu gender.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar